Raih Sertifikasi Industri Hijau, Perusahaan Sukanto Tanoto Buktikan Komitmen Sebagai Produsen Pulp dan Kertas Ramah Lingkungan
Sumber: wartaekonomi.co.id
Prinsip keberlanjutan selalu menjadi pegangan perusahaan Sukanto Tanoto dalam
menjalankan operasional produksinya. Setiap unit bisnis Royal Golden Eagle
memegang prinsip tersebut, tak terkecuali APRIL Group. Sebagai perusahaan yang
berbasis pada alam, isu kelestarian lingkungan selalu menjadi perhatian APRIL
Group. Kepedulian inilah yang kemudian mendorong perusahaan untuk mengikuti
kebijakan pro lingkungan dan melakukan berbagai upaya untuk mewujudkan praktek
industri yang ramah lingkungan dan berkelanjutan.
Komitmen APRIL Group dalam mendorong praktek industri yang
bertanggung jawab terus dilakukan dengan berbagai upaya. Selain menjadi sponsor
sekaligus techinal manager Restorasi
Ekosistem Riau (RER), unit bisnis Sukanto
Tanoto ini juga selalu beroperasi dengan mengikuti kaidah dan aturan yang
berlaku. Atas usahanya tersebut, Kementerian Perindustrian (Kemenperin) pun
menganugerahkan sertifikasi industri hijau kepada salah satu anak usaha APRIL
Group, yakni PT Riau Andalan Pulp and Paper (PT RAPP).
Sertifikasi Industri Hijau untuk Industri Berkelanjutan dan Ramah
Lingkungan
Pada tanggal 16 Desember 2019 lalu, anak usaha APRIL Group,
yakni PT RAPP menerima sertifikasi industri hijau atas komitmennya dalam
menerapkan prinsip-prinsip industri hijau dengan baik. Sertifikasi ini
diserahkan oleh Achmad Sigit Dwiwahjono selaku Sekretaris Jenderal Kemenperin
di Gedung Kementerian Perindustrian, Jakarta.
Mendapatkan sertifikat industri hijau merupakan sebuah
pencapaian penting bagi perusahaan Sukanto
Tanoto. Pencapaian ini pun menjadi salah satu bukti komitmen perusahaan
dalam mewujudkan industri yang ramah lingkungan.
Sertifikasi industri hijau sendiri merupakan sebuah
sertifikasi yang diberikan oleh pemerintah kepada perusahaan yang berhasil
memenuhi standar industri hijau.
Efisiensi dalam memanfaatkan sumber daya alam, energi, air
dan lingkungan menjadi syarat utama untuk mendapatkan sertifikasi ini. Dalam
menerapkan kebijakan ini, ada 3 pendekatan yang diambil oleh pemerintah. Ketiga
pendekatan tersebut meliputi no cost,
low cost dan high cost. Dengan mengajak pelaku industri untuk melakukan
perbaikan, efisiensi dan efektivitas produksi, tujuan pembangunan berkelanjutan
yang terkandung dalam Sustainable
Development Goals (SDGs) juga diharapkan bisa tercapai.
Praktek Industri Hijau APRIL Group
Sertifikasi industri hijau yang diperoleh anak usaha APRIL
Group merupakan buah dari deretan upaya berkelanjutan yang telah dilakukan
perusahaan. Pencapaian ini tidak lepas dari usaha perusahaan Sukanto Tanoto dalam menerapkan praktek
industri yang berkelanjutan.
APRIL Group yang merupakan induk usaha dari PT RAPP selalu
menerapkan kebijakan ramah lingkungan. Kebijakan zero waste juga diterapkan secara ketat demi meningkatkan efisiensi
produksi dan pemanfaatan sumber daya alam.
Praktek industri ramah lingkungan diterapkan sejak proses
pembibitan. Bibit eukaliptus dikembangkan di Kerinci Tissue Culture Laboratory
dengan teknik kultur jaringan. Dengan teknik ini, PT RAPP dapat menghasilkan
sekitar 100.000 bibit dari satu lembar daun.
Untuk menekan eksploitasi alam secara berlebihan, perusahaan
Sukanto Tanoto hanya menggunakan
bahan baku dari sumber-sumber terbarukan. Informasi terkait rantai produksi
juga tersedia secara transparan. Publik bisa mengaksesnya bahkan melacak asal
bahan baku dari produk yang mereka beli.
Dalam industri pulp dan kertas, air menjadi salah satu bahan
yang paling banyak digunakan dan dibuang. Untuk meminimalisir air yang
terbuang, PT RAPP menerapkan praktek daur ulang air. Melalui kebijakan
tersebut, limbah yang dihasilkan dapat ditekan. Pencemaran lingkungan juga
dapat dihindari.
Selain menerapkan praktek industri yang ramah lingkungan,
APRIL Group beserta jajaran anak usahanya juga aktif dalam kegiatan sosial.
Melalui program desa bebas api, perusahaan Sukanto Tanoto tersebut
menggandeng masyarakat untuk mencegah kebakaran hutan. Selain itu, APRIL Group
juga aktif mengadakan pelatihan dan berbagai program yang dapat memberi dampak
positif bagi perekonomian masyarakat sekitar.