Uji Klinis Vaksin Corona dan Vaksin Sinovac Dimulai, Simak Fakta Menariknya Disini
Vaksin menjadi salah satu harapan besar bagi seluruh
negara yang mengalami dampak dari wabah virus corona. Salah satu vaksin yang
paling banyak menarik perhatian adalah vaksin corona dan vaksin Sinovac. Saat
ini telah dimulai uji klinis untuk vaksin Sinovac agar mengetahui efektivitas
dari vaksin tersebut dalam mengatasi virus corona. Berikut ulasannya.
Fakta Menarik
Tentang Vaksin Corona Sinovac
1. Tiba Di Indonesia Pada Juli 2020
Vaksin Sinovac telah resmi masuk ke Indonesia pada
Juli 2020, dimana akan langsung dilakukan uji klinis oleh pihak PT. Bio Farma.
PT. Bio Farma adalah salah satu BUMN yang berada di bidang Coalition for
Pandemic Preparedness Inovations (CEPI) yang berkompeten pada dunia farmasi
khususnya untuk pengembangan vaksin – vaksin penangkal virus corona.
Percobaan uji klinis ini dilakukan pada 2.400 dosis
dari vaksin yang disiapkan. Uji Klinis sudah memasuki tahap 3. Dengan jumlah
partisipan mencapai 1.620 orang dalam rentang usia mulai dari 18 tahun hingga
59 tahun. Uji klinis ke 3 ini rencana akan dilakukan pada bulan Agustus 2020.
Partisipan berada di satu daerah guna mempermudah pemantauan progress uji
klinis.
2. Metode Pembuatan
Salah satu yang membuat Indonesia memilih vaksin
corona dan vaksin Sinovac karena metode pengembangan vaksin yang menggunakan
metode inaktivasi. Metode inaktivasi ini adalah metode pembuatan vaksin dengan
menggunakan konsep bentuk bahan tidak aktif dari jenis virus atau bakteri dari
penyakit tertentu. Berbeda dengan metode vaksin lain yang menggunakan bahan
aktif.
3. Tempat Uji Klinis
Pemilihan tempat untuk uji klinis di Indonesia
dilakukan pada satu daerah saja yaitu Bandung. Menurut Manajer Lapang Uji
Klinis Vaksin Corona Fakultas Kedokteran Universitas Padjajaran, Eddy Fadlyana
menyatakan bahwa uji tahap klinis ketiga ini akan dilakukan pada 6 daerah di
Bandung. Selain itu negara lain yang melakukan uji klinis ada Brazil dan
Bangladesh.
4. Efek Samping
Tim riset yang berada di Indonesia menjelaskan bahwa
penyuntikan dari vaksin corona dan vaksin Sinovac ini akan dilakukan 2 kali
dalam waktu 2 minggu. Setelahnya partisipan akan berada di bawah pengawasan
selama 6 bulan kedepan. Kekebalan imun tubuh akan terlihat pada saat
penyuntikan vaksin hingga 28 hari pertama. Pengawasan akan selalu dilakukan
dengan rutin.
Kusnadi Rusmil, seorang Tim Peneliti Fakultas
Kedokteran dari Universitas Padjajaran menyatakan bahwa efek samping yang bisa
terjadi ada 2 efek. Yang pertama secara lokal dan kedua sistemik. Kedua efek
ini akan selalu diawasi pada semua partisipan yang telah menerima suntikan dari
vaksin Sinovac, guna melihat efektif tidaknya mencegah virus corona.
5. Rencana
Produksi Masal
Apabila uji klinis ke 3 berhasil dan tidak menimbulkan
efek samping berbahaya kepada para partisipan, maka Indonesia akan melakukan
produksi masal pada tahun 2021. Direktur Utama dari PT. Bio Farma, Honesti
Basyir menyatakan bahwa produksi masal vaksin Sinovac kuartal pertama di
Indonesia akan dilakukan pada tahun 2021 apabila uji klinis lancar.
Harga penjualan yang direncanakan oleh
pihak PT. Bio Farma untuk vaksin ini dipatok dengan kisaran USD 5 hingga USD 10
dalam dollar AS, setara dengan 72.500 rupiah hingga 14.000 rupiah. Namun harga
tersebut masih menjadi tinjauan awal, bisa saja nanti akan mengalami perubahan
sesuai dengan situasi. Sehingga diharapkan vaksin corona dan vaksin Sinovac ini
mudah didapatkan.
Itulah beberapa hal mengenai fakta menarik dari vaksin
corona Sinovac. Vaksin ini masih banyak dilakukan uji klinis di beberapa
negara. Banyak yang belum mengetahui pasti bagaimana efektivitas dari vaksin
Sinovac dalam mengatasi virus corona. Oleh karenanya, akan lebih baik apabila
masih
tetap menjalankan protokol selama vaksin dilakukan uji klinis.
Post a Comment: